Dinas Kepemudaan Dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur, Bidang Pengembangan Olahraga Rekreasi, Seksi Pelestarian Dan Pengembangan Olahraga Tradisional pada hari Selasa s/d Rabu, Tanggal 19 dan 20 Februari 2013 menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) 2012 se Jawa Timur.
Pelatihan ini diikuti oleh Instruktur Senam yang berasal dari seluruh Kabupaten/Kota se Jawa Timur dan jumlah peserta yang berpartisipasi mencapai 80 orang. Sebagai Narasumber atau Instruktur pada kegiatan ini, DISPORA JATIM merangkul PMKI (Perkumpulan Masyarakat Kebugaran Indonesia) Jawa Timur dan Yayasan Jantung Sehat Jawa Timur.
Pelatihan yang diselenggarakan di Tretes Kabupaten Pasuruan tepatnya di Hotel Tanjung Plaza ini mempunyai tujuan disamping sosialisasi juga mewujudkan pemassalan ragam senam di Jawa Timur, peningkatan kesegaran jasmani dan juga bertujuan menciptakan iklim yang sehat untuk mendorong peran aktif masyarakat. SKJ 2012 merupakan jenis senam baru yang diciptakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga di Jakarta dan tugas penting bagi DISPORA Provinsi untuk mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat Jawa Timur. Dengan harapan para instruktur yang mengikuti latihan segera menyebarluaskan sehingga masyarakat luas merasakan manfaat dari Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) 2012 ini.
Kegiatan SKJ 2012 ini dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur, Dr. Sugeng Riyono, pembukaan itu sendiri dilaksanakan pada malam hari pukul 19.00 wib. Turut hadir dalam acara pembukaan yaitu Kepala Bidang Pengembangan Olahraga Rekreasi, Drs. ABD. Haris Ramadhan, MM dan Kepala Seksi Pelestarian dan Pengembangan Olahraga Tradisional, K. Kartika Wulan, SH MH.
Mekanisme Pelatihan SKJ 2012 terdiri dari 3 sesi, sesi pertama diawali dengan materi teori dan pendahuluan gerak dasar SKJ 2012. Pada saat praktek gerak, satu orang narasumber/pelatih memberikan instruksi dan satu Pelatih lain sebagai peraga. Sedangkan keseluruhan dari peserta didampingi kurang lebih sepuluh orang Pelatih yang bertugas menyempurnakan gerakan peserta senam. Berdasarkan evaluasi terdapat perbedaan tingkat penguasaan materi teknik gerak dari seluruh peserta. Sehingga pada sesi kedua diadakan pembagian kelompok tingkat pemula dan kelompok tingkat lanjut, hal ini untuk memudahkan dalam memberikan materi. Pada sesi ketiga seluruh peserta diberikan materi tambahan yaitu penyegaran materi senam lansia bugar. Untuk memberikan semangat pada peserta pada sesi terakhir diberikan bingkisan untuk sepuluh besar bagi tingkat pemula maupun tingkat lanjutan.
Â