Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur kembali menggelar Festival Olahraga Tradisional Tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2013 di Surabaya. Kegiatan ini merupakan agenda rutin Dispora Provinsi Jawa Timur setiap dua tahun sekali, yaitu pada tahun ganjil. Kali ini merupakan kegiatan yang ke tiga kalinya, yang sebelumnya pernah dilaksanakan di Kabupaten Sidoarjo tahun 2005 dan sempat vakum cukup lama hingga tahun 2011 baru terlaksana kembali di Kabupaten Probolinggo.
Olahraga tradisional merupakan jenis olahraga yang sudah ada, tumbuh dan berkembang di masyarakat sejak jaman dahulu, diperkirakan sudah ada sejak jaman kerajaan dan mengalami alkulturasi pada jaman penjajahan. Olahraga tradisional merupakan olahraga yang sederhana, mudah dimengerti/dipelajari, biayanya relative murah dibandingkan dengan olahraga modern karena sedikit menggunakan perlengkapan dan peralatan yang dapat dibuat sendiri serta dapat dimainkan di arena terbuka dan tertutup.
Berbeda dengan pelaksanaan sebelumnya, pelaksanaan kali ini tidak hanya unsur perwakilan Kabupaten/Kota saja yang dilibatkan, tetapi juga memberikan kesempatan kepada perguruan tinggi yang berada di wilayah Provinsi Jawa Timur untuk turut berpartsisipasi menggali dan melestarikan olahraga tradisional. Respon perguruan tinggi sangat baik, ada enam peserta dari perguruan tinggi yang menjadi peserta diantaranya, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Negeri Malang, Ubaya Training Centre, dan Universitas Surabaya. Total peserta yang berpartisipasi pada Festival kali ini berjumlah 15 regu.
“Melibatkan perguruan tinggi ini merupakan keinginan Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur, Dr. Sugeng Riyono” kata Kepala Bidang Pengembangan Olahraga Rekreasi Dispora Jawa Timur, Drs. Abd. Haris Ramadhan, MM disela-sela persiapan acara pembukaan di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. “Beliau sangat yakin akan potensi yang terkandung di masing-masing perguruan tinggi, bila dilibatkan menjadi peserta di Festival Olahraga Tradisional se Jawa Timur tahun 2013 ini, akan tergali kembali budaya bangsa yang sudah terpendam dari mereka.” Tambah Haris sapaan lekat Abd. Haris Ramadhan.
Sebagaimana tahun 2011 yang lalu di Kabupaten Probolinggo, kegiatan serupa yang diikuti perwakilan Kabupaten/Kota dari 38 Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Timur serta unsur Perguruan Tinggi ini, menampilkan beragam budaya olahraga tradisional yang telah mereka gali di daerahnya. Peserta Festival diberi kebebasan dalam meramu serta mengemas tampilan olahraga Tradisionalnya termasuk penggabungan tarian dan drama asalkan mempunyai unsur tradisional. Melalui kegiatan festival ini, tergali beragam olahraga tradisional yang sudah terpendam cukup lama. Kekayaan budaya Jawa Timur terlihat pada gebyar penyelengaraan skala daerah seperti ini dan diharapkan tugas pokok dari Seksi Olahraga Tradisional Dispora Provinsi Jawa Timur yaitu untuk melestarikan dan mengembangkan Olahraga Tradisional dapat terwujud serta hal inilah yang melatarbelakangi terselenggaranya gelaran Festival Olahraga Tradisional Jawa Timur tahun 2013.
Penyelenggaraan Festival yang hanya membutuhkan waktu satu hari ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 Mei 2013 bertempat di Kampus Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Jl. Semolowaru 45 Surabaya. Pemilihan tempat atau lokasi penyelenggaraan di kampus tidak tanpa sebab, saran dan arahan langsung Kepala Dinas Dispora Provinsi Jawa Timur untuk melibatkan civitas akademika menjadi hal yang patut dicermati. Sesuai arahan bahwa lingkungan kampus terutama para mahasiswa yang didominasi oleh generasi muda, untuk diperkenalkan dan diingatkan kembali akan olahraga tradisional termasuk didalamnya budaya tradisional Jawa Timur, yang semakin tidak mendapat tempat dan tersaingi oleh teknologi yang memang dibutuhkan pada era globalisasi sekarang ini.