Dalam suatu pertandingan olahraga seorang atlet rentan akan cedera. Terutama bila pada saat bertanding atlet tersebut kurang melakukan pemanasan yang memadai. Pada POR SD yang akan diselenggarakan oleh Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur di Kab. Gresik sangatlah membutuhkan para pelatih yang handal untuk mempersiapkan para atlet di daerah masing-masing untuk bisa menjadi yang terbaik.
Sehubungan dengan hal tersebut Bidang Pengembangan Olahraga Prestasi Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Puskesor (Pusat Kesehatan Olahraga) Jatim telah mengadakan Pelatihan Penanganan Cedera Olahraga Bagi Guru Penjaskes Se Jawa Timur Tahun 2013 pada tanggal 20 s/d 23 Mei 2013 di Hotel Setia Budi Kota Madiun.
Puskesor atau Sport Clinic RSUD Dr. Soetomo adalah salah satu wadah untuk para atlet yang mengalami cedera saat bertanding/berlomba untuk dirawat dan ditangani oleh tim dokter sesuai dengan bidang ahlinya. Selama ini Tim Sport Klinik tak hanya menangani para atlet yang cedera, tim ini juga turun langsung ke masyarakat dengan memberikan pengetahuan mengenai penanganan cedera olahraga melalui workshop dan pelatihan. Semua mereka lakukan agar dapat berkembang ke arah yang lebih baik sebab berdasarkan pengamatan Prof. Syarwani (Ketua Sport Medicine Jatim) Sport Medicine di Indonesia masih kalah bagus dibanding Australia Barat. Sport Medicine disini beda jauh dengan Australia Barat terutama masyarakatnya, disana (Australia Barat) tim medis, masyarakat, sampai pemerintahannya mendukung Sport Medicine yaitu semua dokter, pelatih, pemerintah, masyarakat selalu bekerjasama dan semua itu untuk memajukan olahraga Sport Medicine. Sebagian besar masyarakat di Indonesia saat ini belum menganggap cedera olahraga perlu penanganan serius , kondisi demikian dinilai biasa saja, sehingga penyembuhannya pun asal asalan, apabila cedera tidak ditangani secara benar, akan berdampak buruk terhadap masa depan seseorang terutama atlet yang mengandalkan hidup dari olahraga, dan boleh dikatakan olahragawan adalah aset bangsa yang harus dipelihara karena biaya yang dikeluarkan untuk menjadi seorang olahragawan yang berprestasi baik titingkat nasional maupun internasional tidaklah kecil, sehingga apabila olahragawan tersebut cedera dan prestasinya menurun atau bahkan tidak dapat berprestasi kembali maka hal tersebut menjadi kerugian yang sangat besar.
Undang-undang RI No. 3 Tahun 2005 telah mengatur hak yang sama bagi warga negara untuk memperoleh pengarahan, dukungan, bimbingan, pembinaan dan pengembangan dalam keolahragaan. Dalam hal ini, Dispora Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pengenalan Cedera Olahraga Bagi Guru penjaskes SD se Jawa Timur di Hotel Setia Budi Kota Madiun sebagai wujud implementasi pelaksanaan Undang-undang tersebut. Kegiatan dibuka secara langsung oleh Kepala Bidang Pengembangan Olahraga Prestasi mewakili Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur dan dihadiri peserta pelatihan sebanyak 75 orang yang terdiri dari pelatih/guru penjaskes SD se Jawa Timur. Dra. Suswati, MM (Kepala Seksi SDM dan IPTEK Olahraga) selaku Ketua Panitia menyampaikan bahwa kegiatan dilaksanakan guna membekali para pelatih/guru penjaskes SD untuk menangulangi atlet yang cedera karena olahraga dalam mempersiapkan atlet-atlet pemula untuk bertanding/berlomba di event POR SD baik di tingkat kabupaten/kota atau provinsi. Selain itu dengan kegiatan pelatihan ini, mereka diharapkan mampu mengaplikasikan penangulangan cedera olahraga di saat melatih atlet di daerahnya masing-masing. Pelatihan yang dimulai tanggal 20 s/d 23 Mei 2013 di Hotel Setia Budi Jl. Mangga Nomor 4 Madiun itu mampu menyedot perhatian para peserta. Materi yang disampaikan para Narasumber dari Puskesor (Sport Clinic) mampu memacu mereka untuk serius mempelajari dan mengembangkannya di daerah masing-masing.
Para peserta diperkenalkan teknik dalam mencegah dan merawat cedera olahraga yang baik dan tepat. Antusias peserta dalam mengikuti kegiatan ini begitu tinggi, hal tersebut terlihat dari berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh mereka dalam menangulangi atlet-atlet didikannya yang cedera. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan para peserta dapat mempersiapkan atlet-atlet pemula dalam bertanding/berlomba di even POR SD Tingkat Provinsi yang tidak lama lagi akan berlangsung.