Surabaya – Atlet paralayang Jawa Timur kembali berjaya di Kejuaraan Dunia Akurasi Paralayang (Paragliding Accuration Wolrd Cup) Seri-2 yang dilaksanakan pada 4—6 Mei 2018 di Kazakhstan. Ike Ayu Wulandari, atlet paralayang asal Kota Batu berhasil menjadi juara 1 nomor putri. Kejuaraan Dunia Akurasi Paralayang Tahun 2018 diselenggarakan dalam 6 seri. Seri 1 telah dilaksanakan di Turki, Seri 3 di Indonesia (Juli), Seri 4 di Kanada (Oktober), seri 5 di Nepal (November), dan seri 6 di Albania (Desember). Sebelumnya Rika Wijayanti, atlet paralayang asal Kota Batu juga menjadi Juara I pada PGAWC Seri-1 yang dilaksanakan di Tatlisu, Turki pada 16-18 Februari 2018.
Kejuaraan dunia akurasi paralayang mempertandingkan tiga nomor, yaitu nomor individu putra, nomor individu putri, dan nomor beregu. Seri Kejuaraan Dunia yang kali ini diselenggarakan di kawasan Asia tengah diikuti oleh 89 orang atlet dari 11 negara. Negara-negara yang mengikuti kejuaraan ini adalah: (1) Czech Republic; (2) Indonesia; (3) Kazakstan; (4) Korea Selatan; (5) Mongolia; (6) Romania; (7) Rusia; (8) Serbia; (9) Slovenia; (10) Turkey; (11) Ukraina.
Nomor individu putra menjadi nomor yang paling ketat persaingannya. Sampai roundkelima, masih ada 3 orang atlet yang memperoleh nilai sama (total nilai 11). Kejuaraan yang direncanakan berlangsung dalam 6 rounditu akhirnya hanya bisa diselesaikan dengan 5 round. Karena mendapat nilai yang sama, maka Ekaterina Virshki selaku Meet Directormemutuskan untuk mempertandingkan ulang ketiga atlet yang mempunyai nilai sama. Hasilnya, Juara 1 Putra diraih oleh Matjaz Feraric (Slovenia), Juara 2 diraih Jafro Megawanto (Indonesia), dan Juara 3 diraih oleh Kerem Dincer (Turkey).
Sementara di nomor putri persaingan tidak seketat nomor putra. Juara 1 putri diraih oleh Ike Ayu Wulandari (Indonesia) dengan total nilai 37, Juara 2 putri diraih oleh Eka Nesti Wulandari (Indonesia) dengan nilai 57. Dan Juara 3 putri diraih oleh Ivana Balakova (Czech Republic) dengan nilai 66. Rika Wijayanti yang pada seri pertama menjadi Juara 1 harus puas di posisi kedelapan dengan nilai 382.
Indonesia menjadi satu-satunya negara yang berbahagia di nomor beregu, karena berhasil menyapu bersih semua medali di nomor beregu. Juara 1 diraih oleh Tim Garuda 1 (Jafro Megawanto, Roni Pratama, Thomas Widyananto, dan Aris Afriansyah), Juara 2 diraih oleh Tim Garuda 2 (Hening Paradigma, Ardi Kurniawan, Joni Efendi, dan Elisa Manueke), Juara 3 diraih oleh Tim Garuda 3 (Reza C. Kambey, Anang Dwi Martanto, Wahyu Yudha, dan Indra Lesmana). Elisa Manueke yang tahun lalu menjadi Juara Dunia Putra Akurasi, pada kejuaraan di virgin landsini menduduki peringkat ke-28 dengan nilai 98.
Keikutsertaan Tim Paralayang Indonesia di Kejuaraan Dunia ini merupakan salah satu rangkaian program Pelatnas dalam rangka persiapan Asian Games 2018 yang akan dilaksanakan Agustus 2018. Diharapkan dengan seringnya bertanding di kejuaraan-kejuaraan internasional, atlet-atlet Paralayang Indonesia akan lebih siap lahir batin untuk mendapatkan medali emas di Asian Games XVIII-2018, demikian ungkap Yustira Ramadhani, pelatih Pelatnas dari Jawa Timur. Paralayang Jawa Timur memberikan sumbangan atlet terbanyak di Pelatnas dengan 5 orang atlet putra, dan 2 orang atlet putri.
Sampai saat ini Kementrian Pemuda dan Olahraga RI menjadi sponsor utama pengiriman Tim Paralayang di kejuraan-kejuraan internasional. Tahun 2017 dan 2018 Indonesia bisa berjaya manjadi pemenang karena program Pelatnas untuk persiapan Asian Games 2018. Artinya, tanpa bantuan Kemenpora, mustahil paralayang bisa mengirimkan dan menjadi juara dunia. Hal inilah yang masih dikaji oleh Pengurus Pusat Paralayang, agar program pengiriman delegasi di kejuaraan internasional bisa berkesinambungan, termasuk menggandeng pihak sponsor atau perusahaan, demikian ungkap Arif Eko Wahyudi, Ketua I Pengurus Pusat Paralayang. (rif)