Jambi. Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jawa Timur, tahun 2018 ini tetap memberangkatkan delegasi olahraga tradisionalnya pada pelaksanaan Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional ke XI/2018 di Provinsi Jambi. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jawa Timur, Drs. Supratomo, M.Si. saat ditemui tim redaksi di ruang kerjanya (6/7/2018). Keberangkatan delegasi Jatim ini penting untuk kedepan pembinaan olahraga tradisional lebih baik. Pengiriman delegasi ini bertujuan sebagai upaya menggali dan mempelajari beragam bentuk dan jenis olahraga tradisional provinsi lain. Otomatis akan menjadi referensi yang sangat baik dalam menggali dan mengangkat jenis olahraga tradisional yang dipersiapkan pada pelaksanaan festival olahraga tradisional tingkat nasional mendatang. Dispora Jatim berupaya menyelenggarakan kegiatan serupa di tingkat Jawa Timur, sekaligus sebagai ajang talent schouting penampilan olahraga tradisional terbaik, yang selanjutnya untuk yang terbaik akan dipersiapkan tahun 2020 sebagai kontingen Jatim di kancah nasional. Pada proses penyiapan kontingen, tentunya Dispora Jatim tetap akan melibatkan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka pemusatan latihan pematangan tim olahraga tradisional Jatim terbaik sampai dengan pemberangkatan kontingen secara bersama. “Kita menyadari, bahwa untuk mempersiapkan sebuah tim festival olahraga tradisional sangat membutuhkan alokasi biaya yang tidak kecil, karena harus dipersiapkan dalam sebuah pemusatan latihan terpadu minimal 3 bulan.” kata Kepala Dispora Jatim. “Oleh sebab itu, pembiayaan menjadi tanggung jawab bersama dengan tim olahraga tradisional daerah terpilih. Untuk pemusatan latihan menjadi tanggung jawab daerah, sedangkan Dispora Jatim akan upaya mengalokasikan anggaran keberangkatan tim” tambah Supratomo.
Secara terpisah, pagi tadi (7/7/2018) tim redaksi menghubungi Kepala Bidang Keolahragaan Dispora Jatim, Ir. Biasworo Adisuyanto Aka, MM atau yang lebih dikenal dengan panggilan Adi yang sedang berada di Jambi, menyatakan bahwa hari pertama berlangsung hanya dua agenda pokok selain penjemputan kedatangan semua kontingen, yaitu pelaksanaan technical meeting (TM) dan acara welcome dinner. Acara welcome dinner dilaksanakan secara meriah di rumah dinas kediaman Gubernur Jambi, Jl. Raden Pamuk, Bringin, Jambi Timur – Kota Jambi. Plt. Gubernur Provinsi Jambi, Fachrori Umar didampingi beberapa pejabat Pemerintahan Daerah Provinsi Jambi menyambut para undangan. Deputi III Pembudayaan Olahraga, Dr. Raden Isnanta dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan beberapa pejabat lainnya turut hadir. Seluruh delegasi peserta dari provinsi sebagai undangan juga hadir pada acara tersebut.
Deputi III Pembudayaan Olahraga Kemenpora RI, Raden Isnanta mengatakan pada sambutanya, bahwa kegiatan ini bertujuan menarik kembali kembali minat masyarakat terhadap olahraga tradisional yang sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat, seiring dengan perkembangan zaman. Hal yang terpenting yang juga disampaikan Raden Isnanta dalam sambutannya adalah bahwa dalam upaya melestarikan olahraga tradisional ini, Menpora Imam Nahrawi menyarankan untuk adanya modifikasi tanpa mengurangi nilai tradisionalnya.
Kepala Bidang Keolahragaan Dispora Jatim juga menambahkan dalam penjelasannya, bahwa technical meeting (TM) dilaksanakan pada malam hari yang sama dengan pelaksanaan wellcome party (pukul : 19.30 – 22.00 Wib, namun lokasi tempatnya berbeda yang dilaksanakan di Hotel Shang Ratu, Jl. Slamet Riyadi no. 24 Jambi. Adapun peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah sebanyak 20 tim (17 provinsi) dari 34 provinsi di Indonesia. Di dalam keputusan TM ditetapkan pelaksanaan festival akan dimulai pada tanggal 7 Juli 2018 seteleh acara pembukaan malam hari. Penampilan pada hari Sabtu (7/7) mulai pukul 20.00 Wib. adalah tampilan dari DKI Jakarta, Kab. Tebo (Jambi), Kab. Batanghari (Jambi), Papua, Gorontalo. Sedangkan hari kedua, minggu (8/7) adalah tampilan dari Banten, Jabar, Provinsi Riau, Bengkulu, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, NTT, Bali, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Lampung, Muara Bungo (Jambi), dan terakhir dari DIY. (aka).