Jambi. Kepala Bidang Keolahragaan Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Timur, Ir. Biasworo Adisuyanto Aka, MM menjelaskan saat dihubungi tim redaksi, Minggu (8/7/2018), terkait hasil pelaksanaan Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional ke XI/2018 yang sedang berlangsung di Provinsi Jambi,bahwa Kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tampil sebagai permainan olahraga tradisional terbaik pertama dengan total nilai tertinggi 629, 62. “Hasil penentuan ranking penampilan terbaik yang diberikan dewan juri kepada kontingen DIY ini sudah layak, sebab tampilan permainan olahraga tradisional Obah Owah yang biasanya dimainkan pada bulan purnama ini penuh dengan faktor kesulitan tinggi. Selain membutuhkan kekompakan, juga dibutuhkan ketangkasan dan daya tahan fisik yang kuat.” kata Biasworo Adi dalam penjelasannya via telpon.
Biasworo Adi juga mengatakan bahwa dalam permainan obah owah Kontingen DIY ini sangat memenuhi persyaratan. Selain adanya unsur pendidikan, intelegensi, dan ketangkasan, juga memiliki gerakan yang aktif, kompak, dan sentuhan permainan asli daerah yang sangat kental.
Sementara itu, urutan kedua diraih Provinsi Gorontalo yang menyajikan permainan olahraga tradisional Mo Dandta dengan nilai 623. Kemudian Bengkulu dengan Eket Daet mengantongi nilai 619,3 di tempat ketiga. Hasil penilaian 10 besar terbaik secara keseluruhan dibacakan oleh Ketua Umum KOTI (komunitas Olahraga Tradisional Indonesia) Pusat, Drs. Suherman.
Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional ke XI Tahun 2018 ini ditutup secara resmi oleh Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Jambi, Agus Sunaryo. Turut hadir pada acara penutupan Asisten Deputi Pembudayaan Olahraga dan Pelayanan Khusus Kemenpora RI, dr. Bayu Hardiyan, Kepala Dispora Provinsi Jambi, Wahyudin.
Kabid. Keolahragaan Dispora Jatim menambahkan bahwa dalam acara penutupan ada hal yang menarik, yaitu sebelum dimulainya acara penutupan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi melalui Dinas Pemuda dan Olahraga memperkenalkan Senam Siginjai dan Senam Jago Negeri kepada seluruh peserta festival olahraga tradisional, keduanya diiringi dengan lagu. Tidak hanya peserta festival olahraga tradisional saja yang mengikuti gerakan senam, tetapi para pejabat dan seluruh undangan juga turun panggung bergabung dengan peserta mengikuti gerakan senam. Makna Senam Siginjai adalah bahwa Provinsi Jambi memiliki banyak potensi, baik dalam sumber daya alam mapun budaya, dan masyarakatnya hidup berdampingan dengan baik. Senam Jago Negeri mengandung makna sangat pentingnya persatuan dan kesatuan untuk menjaga negeri. (red)