Surabaya – Ranitya Nurlita merupakan pemuda yang terlahir sebagai putra daerah Bojonegoro pada 25 Agustus 1991. Ranitya merupakan salah satu pemuda binaan Dispora Jatim dan pernah mewakili Provinsi Jawa Timur dalam The Southeast Asian and Japanese Youth Program (SSEAYP) 2016 yang menunjukkan performa maksimal. Salah satunya dengan mengusung tarian kontempor yang bernama The Fire Mystical Dress yang menunjukkan Kayangan Api di Bojonegoro Jawa Timur.
Ranitya telah aktif menjadi sukarelawan dalam pengembangan pemuda dan kegiatan lingkungan selama lebih dari 9 tahun sejak 2011. Untuk mengejar mimpinya menjadi seorang Environmentalis bidang lingkungan, dia memiliki banyak pengalaman dan prestasi nasional dan internasional melalui hasratnya dalam kepemimpinan dan lingkungan, hal ini menunjukkan bahwa Ranitya adalah salah satu contoh orang unik di mana soft skill dan kapasitas kepemimpinannya yang kuat.
Ranitya mendapat banyak penghargaan; Silver Medal the 5th China College Student “Internet” Innovation and Entrepreneurship Award 2019, Top 10 Finalist Depok Innovation Week (DIW) 2019 “Waste Solution Hub”, Penerima SDG PIPE 2019, Penerima Penghargaan Mahasiswa Inspirasi Tahun 2015 di IPB University, Presentasi Terbaik International Student Conference on Environment and Sustainability (ISCES) by UNEP and Tongji University-Shanghai 2015, the first Alumni Leadership Impact Award (ALIA) East West Center on Environment 2015, Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) on Environmental Issues 2014, Pemenang dari YSEALI Seeds for the Future Grants Competition 2014, Top 20 Youth for Arctic 2015, Program Kreativitas Mahasiswa yang Didanai oleh Kementerian Pendidikan Republik Indonesia pada 2013 dan 2014, dan penghargaan lainnya.
Pada bulan April 2020, Ranitya mendapatkan rekomendasi dari Kepala dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jawa Timur untuk mengikuti ajang kompetisi The Young Champions of the Earth 2020 dan berhasil terpilih sebagai 10 besar finalis regional Asia-Pasifik.
The Young Champions of The Earth merupakan kompetisi global yang diselenggarakan oleh The United Nations Environment Programme (UNEP), bertujuan untuk mengidentifikasi, mendukung dan menghargai individu-individu luar biasa berusia antara 18 dan 30 tahun dengan ide-ide dan inovasi besar untuk melindungi atau memulihkan lingkungan .
Pada tanggal 20 Juli 2020, UNEP mengumumkan 35 finalis global yang terbagi menjadi 6 regional, yaitu Afrika dengan 5 finalis, Asia-Pasifik dengan 10 finalis, Eropa dengan 5 finalis, Amerika Latin dengan 5 finalis, Amerika Utara dengan 5 finalis dan Asia Barat dengan 5 finalis. 35 finalis tersebut merupakan peserta yang telah disaring lebih dari 845 total pelamar, terpilih untuk mengembangkan pendekatan baru mereka dalam menangani krisis lingkungan di dunia, dengan ide-ide yang dapat diskalakan dan inovatif.
10 finalis regional Asia-Pasifik yang termasuk diantara 35 finalis global lainnya, akan bersaing untuk memenangkan Young Champions of the Earth Prize – penghargaan lingkungan tertinggi bagi kaum muda PBB. Juri global akan memilih 7 pemenang dari 35 finalis global tersebut dan akan diumumkan pada bulan Desember 2020. Pemenang akan menerima uang sebesar US $10.000 dalam pendanaan serta dukungan khusus untuk mengimplementasikan ide-ide mereka.
Project yang diusung oleh Ranitya dalam ajang Young Champions of The Earth 2020 adalah Wastehub.id. Ide dari project ini yaitu menghubungkan dan memberdayakan pemulung dan pengguna yang ingin menjual daur ulang mereka kepada pembeli, menciptakan ekonomi sampah lokal yang efektif dan bertanggung jawab.