Dalam rangka mewujudkan sport science, sport tourism dan sport industry, Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan pendidikan dan latihan atlet paralayang. Sport science, sport tourism dan sport industry adalah tema Hari Olahraga Nasional 2020 yang diusung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali.
Bekerjasama dengan Pengprov. Paralayang Jawa Timur, diklat diselenggarakan di Pantai Modangan, Desa Sumberoto, Kec. Donomulyo, Kabupaten Malang pada tanggal 14 s.d. 26 Februari 2021. Diklat diikuti oleh 21 orang peserta dari Kab. Sumenep, Kab. Bangkalan, Kab. Tuban, Kab. Ponorogo, Kab. Tulungagung.
Pelatihan paralayang kali ini berbeda karena peserta didominasi oleh para santri. Dra. Vitry Rachmawati, Kabid. Keolahragaan menyampaikan bahwa salah satu tujuan penyelenggaraan diklat ini supaya pondok pesantren bisa lebih berperan aktif dalam membangun sport tourism di Jawa Timur. Paralayang merupakan salah satu cabang olahraga di Jawa Timur yang memiliki prestasi dunia sekaligus tepat untuk tema pengembangan sport tourism.
Pelaksanaan diklat paralayang dipercayakan kepada Sekolah Paralayang Explore Indonesia, yang sudah memiliki pengalaman mendidik atlet atau penerbang paralayang untuk usia remaja. Rata-rata peserta paralayang adalah pelajar SMP dan SMA.
Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan rembug-nyekrup yang dibuat oleh Dispora Jatim bersama dengan Disbudpad Jatim tahun 2020 dengan mendukung kejuaraan paralayang di Pantai Modangan Jawa Timur.
Nurul Ansori, Kasi Olahraga Pendidikan dan Prestasi (Ordikpres) berharap agar olahraga paralayang bisa masuk menjadi salah satu cabang olahraga Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNas) dan bisa dimasukkan sebagai salah satu cabang olahraga di PPLPD tahun depan.
Prestasi olahraga paralayang di Jawa Timur cukup besar. Saat ini atlet Jawa Timur Jafro Megawanto, peraih bonus terbanyak pada Asian Games 2019, merupakan atlet rangking 1 dunia untuk nomor akurasi. Pada PON XIX Tahun 2016 paralayang juga menjadi juara umum.
Ketua Pengprov. Paralayang Jawa Timur, Arif Eko Wahyudi dalam sambutan pembukaan kegiatan menyampaikan, bahwa selain untuk pembibitan atlet pelatihan ini diharapkan mampu mendiversifikasi pelaku olahraga paralayang. Pondok Pesantren yang berdekatan dengan lokasi paralayang diharapkan bisa turut memberikan “warna” positif bagi pengembangan olahraga paralayang maupun wisata petualangannya.
Target jangka pendek dari pelatihan ini adalah bertambahnya atlet paralayang dari kalangan santri dan semakin meratanya penyebaran atlet paralayang di Jawa Timur. Target jangka panjang yang diharapkan adalah semakin banyak santri di Jawa Timur yang ikut menggeluti olahraga dirgantara, khususnya paralayang. (rif)