Pengembangan dan Sosialisasi Pusat Kesehatan Olahraga yang diselenggarakan Dinas Kepemudaan dan Keolahrgaan Provinsi Jawa Timur berjalan lancar dan sukses. Sosialisasi puskesor dalam bentuk workshop ataupun seminar tersebut diminati dan dihadiri oleh guru-guru pendidikan Jasmani se-Kabupaten Malang. Workshop tersebut dilaksanakan di SMP Negeri 3 Kepanjen, Jl. Sukoraharjo No.60, kabupaten Malang pada tanggal 28 April 2012 dengan peserta sebanyak 125 orang.
Workshop Puskesor di kabupaten Malang ini dibuka oleh Kadispora kabupaten Malang dengan didampingi Jasmono S.Sos, MSi (Kasubag Sungram Dispora Prov. Jatim) dan dihadiri Narasumber dari Surabaya Sport Clinic yang diketuai oleh Prof. Dr. Achmad Sjarwani, dr., SP.B., SP.OT serta para staf dan pejabat Dispora Provinsi jatim dan Dispora Kab. Malang. Keprihatinan Prof. Dr. Achmad Sjarwani, terhadap penanganan cidera olahraga di masyarakat yang sangat mengkhawatirkan mengetuk hati dan membuka mata beliau untuk mendirikan suatu wadah untuk menangani hal tersebut.
Oleh sebab itu perintis sekaligus pendiri Surabaya Sport Clinic aktif dan gencar dengan bekerjasama Dispora Prov. Jatim mensosialisasikan serta memperkenalkan Puskesor. Proffesor dari Departemen Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya itu menyatakan bahwa puskesor sangat perlu sosialisasikan dan diinformasikan kepada masyarakat sebagai wadah penanganan awal cedera bagi para atlet dan olahragawanan serta masyarakat umum. Paradigma yang salah mengenai cara penanganan awal cidera pada masyarakat perlu diluruskan agar tidak membahayakan. Dengan penyampaian Do Rice (Rest, Ice, Compression, Elevation) No Harm (Heat, Alchohol, Running, Massage) dalam materinya mendapat perhatian yang luar biasa dari peserta.
Antusiasisme tinggi diperlihatkan peserta workshop menjadikan narasumber lebih bersemangat mempresentasikan seluruh materi. Workshop Puskesor tersebut menjadi bekal bagi peserta yang terdiri dari para guru Penjas se-kabupaten Malang untuk mengimplementasikan pada lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Acara diakhiri dengan memberikan penghargaan kepada peserta berupa sertifikat dan beberapa fasilitas penunjang penanganan cedera awal.