Pembukaan berakhir pukul 09.00 wib dan panitia telah mempersiapkan peserta dengan tampilan urutan pertama. Dengan antusias para undangan yang hadir, para penonton menikmati gelaran olahraga tradisional yang mungkin bagi beberapa orang yang hadir baru pertama kali melihat secara langsung. Sampai menjelang siang banyak penonton yang belum beranjak dari tempat duduknya. Berturut-turut peserta yang tampil pada Festival Olahraga Tradisional Jawa Timur tahun 2013 adalah sebagai berikut :
- Universitas Negeri Malang dengan tema “Gulat Okol”
- Kabupaten Jember dengan tema “Legenda Watu Ulo”
- Universitas Surabaya dengan tema “Benteng-bentengan”
- Kabupaten Sidoarjo dengan tema “Ritual Ujung”
- Kota Surabaya dengan tema “Suro lan Boyo”
- Universitas Muhammadiyah Malang dengan tema “Songguy Asuwek”
- Kabupaten Sampang dengan tema “Penteng”
- Universitas Brawijaya Malang dengan tema “Wetengan”
- Kabupaten Bojonegoro dengan tema “Kalongking”
- Kota Batu dengan tema “Gronjong Deling”
- Kabupaten Mojokerto dengan tema “Bantengan”
- Universitas 17 Agustus 1945 dengan tema “Sodoran”
- Kabupaten Jombang dengan tema “Silat Gantangan (Kebo Kicak)”
- Kota Kediri dengan tema “Pencak Dor”
- Ubaya Training Centre dengan tema “Silat Harimau dan Macan”
Pada tampilan olahraga tradisional, peserta diberi waktu oleh tim juri dengan durasi 10 menit sampai 15 menit, apabila kurang atau melebihi dari durasi tersebut maka penilaian akan dikurangi. Beberapa hal yang menjadi dasar/acuan dari tim juri untuk menilai tampilan suatu regu adalah terdiri dari unsur pendidikan yang mencakup aktifitas fisik dan ketrampilan, unsur seni gerak yang mencakup substansi daerah, keserasian tampilan, keindahan, gembira dan menarik serta unsur ketentuan khusus yang mencakup penguasaan lapangan dan narasi.
Urutan tampilan berakhir kurang lebih pukul 15.00 wib dan dibutuhkan kurang lebih 1 jam bagi juri-juri untuk mendiskusikan hasil penilaian. Juri yang bertugas dalam Festival Olahraga Tradisional Jawa Timur ini terdiri dari beberapa unsur antara lain :
- Dr. Andun Sudiandoko,M.Kes dari Universitas Negeri Surabaya.
- Dr. Harwanto, ST, MPd. dari Universitas PGRI Adibuana Surabaya.
- Sudarsono dari unsur seniman.
- Ir. Biasworo Adi. S. MM dari DISPORA Provinsi Jawa Timur.
- Drs. Zaenal Alimin, MM. dari DISPORA Provinsi Jawa Timur.
Setelah para juri selesai mendiskusikan hasil penilaian, tepat pukul 16.00 wib Dr. Andun yang bertindak sebagai Ketua Dewan Juri membacakan hasil penilaian beserta peringkat terbaik. Hasil penilaian dan peringkat adalah sebagai berikut :
Setelah penyampaian hasil festival langsung disambung dengan penyerahan hadiah piala dan uang pembinaan. Untuk peringkat I berhak atas piala tetap dan uang pembinaan Rp. 2.000.000,- Peringkat II piala tetap dan uang pembinaan Rp. 1.750.000,- Peringkat III piala tetap dan uang pembinaan Rp. 1.500.000,- Harapan I-III piala tetap dan uang pembinaan Rp. 750.000,- Peringkat VII-X piala tetap.
Penyerahan hadiah disampaikan oleh rektor, wakil rektor dan para dekan Universitas 17 Agustus 1945.
Sebagai tujuan utama penyelenggaran Festival Olahraga Tradisional tahun 2013 ini, selain pelestarian, juga sebagai seleksi bagi peserta yang berhasil memperoleh peringkat I untuk diproyeksikan dan diberangkatkan pada Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional tahun 2014 di provinsi Lampung dan yang berhak untuk mengikuti Festival tingkat nasional tersebut adalah Olahraga Tradisional asal Kota Surabaya dengan tema Suro lan Boyo.
Setelah penyerahan hadiah berakhir, festival langsung ditutup oleh rektor Untag Surabaya. (dis-ortrad)