Pendahuluan
Test Pengukuran Kondisi Fisik merupakan bagian penting untuk mengetahui tingkat kualitas fisik atlet sehingga diperoleh potensi awal kualitas fisik yang kemudian dijadikan pedoman untuk meningkatkan prestasi atlet berprestasi lebih baik dikemudian hari.
Pengukuran kondisi fisik dilaksanakan sebagai upaya untuk menggali dan mengembangkan potensi sumber daya manusia, sehingga pembangunan dalam bidang olahraga khususnya dalam upaya meraih prestasi optimal dapat berlangsung secara benar, efektif dan efisien.
Pelaksanaan
1. Kabupaten Tuban, 21- 22 Februari 2013
2. Kabupaten Lamongan 27- 28 Maret 2013
3. Kabupaten Jombang 04- 05 April 2013
4. Kabupaten Sidoarjo 04- 05 Juni 2013
Tujuan
· Mengukur kondisi fisik atlet pelajar level Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Jombang dan Kabupaten Sidoarjo
· Meningkatkan prestasi olahraga secara optimal dengan memaksimumkan peningkatan kondisi fisik atlet cabang – cabang olahraga.
· Meningkatkan efektivitas dan efisiensi di dalam proses pembinaan maupun pemanfaatan sumber daya.
· Menggali potensi atlet untuk dikembangkan kejenjang yang lebih tinggi.
· Memberikan kesempatan bagi atlet muda untuk mengembangkan keterampilan olahraga secara benar.
· Mengarahkan pelatih untuk mengetahui tingkat kondisi fisik atletnya sehingga dapat menyusun program latihan yang tepat untuk menghindari pembebanan latihan yang tidak sesuai dengan kemampuan fisik yang dimiliki atlet, sehingga dapat mengurangi terjadinya cedera olahraga.
· Memberikan rangsangan agar atlet berpartisipasi dalam olahraga yang telah digelutinya secara berkelanjutan.
Ketentuan Administrasi
Penunjukan dari Kadispora Provinsi Jawa Timur kepada daerah yang menjadi sasaran penyelenggaraan Test dan Pengukuran Kondisi Fisik atlet pelajar dari berbagai cabang olahraga yang menjadi unggulan di masing-masing kabupaten.
Tim Seksi Pembibitan Olahraga melaksanakan kunjungan koordinasi kedaerah terkait pelaksanaan test sebagai upaya menyamakan persepsi guna kelancaran pelaksanaan test dan pengukuran.
Daerah tempat penyelenggaraan mengkoordinasikan dan mempersiapkan tempat pelaksanaan test mengkondisikan kehadiran atlet dan tester daerah yang ditunjuk.
Peserta
Atlet Pelajar Sekolah Dasar dan Atlet pelajar Sekolah Menengah Pertama dari berbagai cabang olahraga yang menjadi unggulan di masing-masing kabupaten sasaran test pengukuran. 150 atlet pelajar Sekolah Dasar dan 150 orang atlet pelajar Sekolah Menengah Pertama
Pelaksana
· Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur
· Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tuban
· Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lamongan
· Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olahraga Kabupaten Jombang
· Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sidoarjo
· Tenaga Ahli dari UNESA Surabaya
· Prof.Dr.H.Hari Setijono.MpD
· Drs. Imam Marsudi,Msi
· Dr. Nining Widya Kusnanik. M.Appl.Sc
· Dr. Oce Wiriawan.M.Kes
· Sapto Wibowo.MPd
· Moch.Purnomo.SPd.Mkes
· Kunjung Sahadi, SPd, M.Fis
· Dibantu Staf Pembibitan Bidang Olahraga Prestasi Dispora Jatim
Pelaksanaan:
· Penjelasan Juknis Tes dan Pengukuran pada petugas yang akan ditugaskan sebagai “ TESTER “ dengan kriteria mengerti hal pengetesan dalam olahraga (dari unsur Unesa,Dispora, Pelatih dan Guru-guru olahraga/penjas),
· Menyiapkan sarana dan prasarana pelaksanaan tes Pengukuran Kondisi Fisik
· Administrasi kesertaan/pengisian bio data dan nomor dada.
· Pelaksanaan tes 150 orang atlet Sekolah Dasar dan 150 orang atlet Sekolah Menengah Pertama.
Peralatan yang dibutuhkan :
– Timbangan,
– Pengukur Tinggi Badan
– Pengukur fleksibiliti (standing trunk flexion)
– Pengukur Vertical Jump (Jump MD)
– 1 buah sound system /Wireless ( untuk casset recorder dan atau CD );
– 1 buah meteran panjang minimal 30 meter;
– Stop watch.
Penjelasan Peralatan/Perlengkapan
1. TINGGI BADAN
Stadiometer atau pita pengukur dengan keakuratan sampai 0,1 cm. Ditempatkan pada dinding dengan tarikan ketinggian maksimal 2 meter dari lantai
Pelaksanaan
Atlet berdiri tegak punggung dan kepala menempel dengan tegak di tembok kemudian alat stadio meter ditarik hingga menempel di ubun-ubun atlet kemudian tester melihat skor ketinggian yang tertera di alat stadio meter.
2.BERAT BADAN
Timbangan dengan keakuratan sampai 0,5 kg.
Pelaksanaan
Atlet berdiri di atas timbangan tanpa alas kaki kemudian tester mencatat hasil yang tertera di timbangan.
3. LONCAT TEGAK
Menggunakan alat Jump MD (alat pengukur tinggi lompatan otomatis)
Pelaksanaan
Altet berdiri di atas karet Jump MD menghadap ke alat sensor kemudian melakukan lompatan ke atas tanpa berpindah tempat (alat sensor secara otomatis mencatat ketinggian lompatan)
4. LARI KELINCAHAN
Peralatan
– . Stopwatch
– . Pita pengukur (meteran)
– . Garis parallel 3 buah jarak garis 1 ke garis 2, 5 m. garis 2 ke 3 , 5 meter
– . Kun (patok) 6 buah
Pelaksanaan
Atlet start di garis tengah (line 2) lalu lari secepatnya ke (line 3) lalu lari secepatnya ke (line 1) sebanyak delapan kali di akhiri di garis tengah sebagai akhir dari pengambilan catatan waktu.
5. Lari Sprint 30 METER
Peralatan
– Stopwatch
– Patok 10 buah
– Lintasan lari sepanjang 30 meter
Pelaksanaan
Atlet lari secepatnya sejauh 30 m
6. Push Up
Peralatan
Stop Watch
Pelaksanaan
Untuk Putra Tangan Lurus ujung kaki bertumpu dilantai
Untuk putri tangan lurus lutut bertumpu dilantai
Hitungan dilakukan bila posisi siku tangan benar benar tertekuk pada saat dibawah dan benar-benar lurus pada saat posisi badan di atas. Posisi badan tetap lurus dan tidak menempel dilantai pada saat posisi kebawah Dilakukan selama 30 detik dengan sebanyak-banyaknya.
7.Sit Up
Peralatan
– Stop Watch
Pelaksanaan
Atlet duduk dengan kaki ditekuk dan dipegang atau di duduki pada kura-kura kaki kemudian atlet melakukan sikap turun kebawah(tidur) kemudian bangun sampai dada mencapai lutut dilakukan berulang-ulang sebanyak mungkin selama 30 detik.
8. Flexibility
Peralatan
– Standing Trunk Flexion
Pelaksanaan
Atlet berdiri tegkak di atas Standing Trunk Flexion kemudian mendorong pembatas ukuran sejauh mungkin dengan posisi lutut tetap lurus
9. LARI MULTI TAHAP (VO2 MAX)
Peralatan
– Radio kaset/CD
– Kaset/CD
– Lintasan lari sepanjang 20 meter
– Stopwatch
– Kun (Patok)
Formulir
Pelaksanaan
Atlet berlari mengikuti irama sejauh 20 meter atlet harus mencapai garis pada saat suara tanda (blip) terdengar dilakukan berulang bila atlet dua kali tidak berhasil mencapai garis bersamaan dengan tanda blip maka tes Vo2 max untuk atlet tersebut dihentikan hasil capaian atlet melihat daftar table sesuai level yang berhasil dicapai atlet.
PEMBIAYAAN
Biaya operasional konsumsi, tranportasi dan peralatan tes ditanggung oleh Anggaran Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur